Pendekatan Difusi Inovasi
Inovasi : IDE, CARA MENGERJAKAN SESUATU, ATAU BENDA - BENDA NYATA YANG DIANGGAP BARU OLEH CALON PENGADOPSI.
Kelompok Pengadopsi:
- Innovator
- Pelopor (Early Adapter)
- Penganut Dini (Early Majority)
- Penganut Lambat (Late Majority)
- Laggards
Karakteristik Inovasi
- Keuntungan Relatif adalah suatu tingkatan dimana ide baru (apabila diadopsi) dianggap sebagai sesuatu yang lebih baik daripada ide lama yang telah diadopsi atau yang telah ada sebelumnya.
- Kesesuaian inovasi dengan tata nilai maupun pengalaman khalayak adalah tingkat kesesuaian antara inovasi yang akan didifusikan dengan nilai - nilai, pengalaman masa lalu dan kebutuhan potensial dari adopter.
-. sistem nilai dan kepercayaan dari sosial budaya setempat
-. ide - ide yang diperkenalkan sebelumnya
-. kebutuhan adopter untuk melakukan inovasi
- Tingkat kesulitan dalam memperlajari inovasi, kesulitan adalah tingkat dimana suatu inovasi dipersepsikan sebagai relatif sulit untuk dimengerti atau digunakan.
- Ketercobaan, ketercobaan suatu inovasi adalah suatu tingkat dimana suatu inovasi dapat dimungkinkan untuk dujicobakan pada skala yang terbatas. dengan dilakukanya uji coba maka adopter potensial dapat melihat terlebih dahulu tingkat keberhasilan atau peluang keberhasilan dari inovasi yang akan di adopsi.
- Keterlihatan, ketelihatan adalah tingkat dimana hasil suatu inovasi dapat dilihat bagi orang lain. keterlihatan inovasi yang dapat dilihat dengan mata maka memungkinkan seseorang dapat mempertimbangkan untuk menerimannya, dari pada inovasi yang berupa abstrak yang hanya diwujudkan dalam pikiran, atau hanya dapat dibayangkan
Faktor penting Difusi Inovasi
- Efek komunikasi
- Kemampuan dari pesan media
- Opini publik
- Khalayak
Difusi Inovasi Menurut Everett Rogers:
Inovasi adalah gagasan yang dianggap baru oleh penerima, dikomunikasikan melalui saluran - saluran tertentu diantara anggota - anggota sistem sosial secara terus menerus.
Defenisi Katz mengenai Difusi:
"Proses penyebaran suatu gagasan atau parktik baru, secara terus menerus, melalui saluran - saluran tertentu, melalui struktur sosial seperti di suatu lingkungan masyarakat, pabrik atau di suatu suku tertentu".
A.D.O.P.S.I :
Proses dimana, individu mengambil keputusan untuk mengadopsi atau menolak inovasi mulai dari ketika ia menyadari adanya inovasi tersebut.
Tahap - tahap Proses Keputusan Inovasi:
- Tahap pengetahuan, pada tahap ini individu meluai menyadari pentingnya melakukan inovasi dan memahami bagaimana inovasi itu berperan /berfungsi.
- Tahap persuasi, jika pada tahap pengetahuan sikap mental yang berfungsi pada tingkat kognitif (pengetahuan) maka pada tahap persuasi, sikap mental yang berfungsi lebih banyak pada tingkat afektif atau sikap.
- Tahap Keputusan, merupakan tahapan dimana seseorang melakukan aktivitas untuk memilih mengadopsi atau menolak suatu inovasi.
- Tahap penerapan, seseorang dapat dikatakan berada pada tahap penerapan apabila ia telah memulai kegiatan inovasi sebagai jawaban dari masalah/ kebutuhan yang ia hadapi. namun pada tahap ini proses keputusan inovasi semata- mata bersifat mental
- Tahap penegasan, tahap penegasan berlangsung berlangsung setelah terjadi keputusan atau penolakan untuk jangka waktu yang tidak tertentu. namun pada tahap ini, individu menghindari ketidakcocokan dan mengurangi hal itu jika terjadi karena pada dasarnya, menurut Fistinger bahwa ada kecenderungan seseorang untuk mengurangi ketidaklarasan itu (Rogers dan Shoemaker, 1981).